Rabu, 11 Maret 2015
Siang ini hendak ke Jombor guna
memastikan ketersediaan seat depan Murni Jaya yang hari Minggu lalu sudah saya
koordinasikan dengan Mas Sholeh, selaku agen langganan saya di Jombor.
Tiba-tiba batal karena ada beberapa
urusan yang harus diselesaikan sampai sore. Okelah, nanti go show aja buat hari
Jumat, begitu pikir saya.
… time skip …
Jumat, 13 Maret 2015
Siang itu cuaca Jogja cukup
terik. Bulir keringat pun mengalir kala mengiringi kepulangan saya dari Masjid
selepas sholat Jumat. Sesampainya di kontrakan batin masih tertuju pada niatan
awal yang hendak menumpaki Murni Jaya agar bisa sampai Jakarta sepagi mungkin.
Dan juga untuk mencari pengalaman baru menaiki bis trayek Jogja-Jakarta. Karena
dari semua bis yang punya trayek ini, hanya Murni Jaya dan Damri yang belum
sempat saya cicipi.
13:35 sudah berada di halte trans
Jogja Manggung, menanti kedatangan trayek 2A yang akan mengantarkan saya ke
Jombor.
Armada 2A yang saya tunggu cukup
lama, sekalinya ada kondisinya pun penuh penumpang. Sehingga hanya menaikkan 1
atau 2 penumpang saja dari halte Manggung ini. Dan saya pun memilih bersabar.
Namun ternyata kondisi ini berlangsung cukup lama. Hingga pukul 14:15 saya
masih berada di halte Manggung. Seketika itu pula saya merasa pupus untuk bisa
mencicipi MJ ke Jakarta.
Dalam posisi masih di halte
Manggung, sasaran tunggangan pun saya alihkan ke Santoso seri H karena memiliki
reputasi yang bagus ketika mengantarkan saya ke Jogja maupun ke Jakarta. Selain
itu karena udah lama saya ga naik armada Hino.
14:25 Akhirnya saya pun
menghubungi kawan saya Ridho, untuk mengantarkan saya ke Jombor. Tak lebih dari
10 menit Ridho pun datang dan mengantarkan saya menuju Jombor.
14:41 saya menapakkan kaki di
Jombor dan ucapkan terima kasih kepada Ridho. Langsung menuju agen langganan,
Mas Sholeh.
Sampai di agen Mas Sholehnya
nggak ada di TKP, saya pun meluncur ke agen tempat adiknya, Mas Taufik, dan
bertanya perihal keberadaan Mas Sholeh. Ternyata Mas Sholeh lagi makan. Saya
pun memutuskan pesen di Mas Taufik aja. Tanpa basa basi saya minta dipesenkan
Santoso seri H. kemudian Mas Taufik sibuk menghubungi mahluk di seberang sana
dan mengatakan ada seat no 8. Okelah, baris kedua gapapa, saya putuskan untuk
mengambil seat tersebut dengan menebusnya dengan harga 180K.
Selepas transaksi saya mengamati
jalur keberangkatan Patas Jogja-Semarang. Di sana terparkir Nusantara NewTrav
AP dan Ramayana Ventura MP. Pada saat sedang mengamati NS saya melihat kawan
saya, Fina, yang beberapa hari sebelumnya bertanya mengenai bis yang mengarah
ke Jababeka. Dia diantar oleh kawan saya yang lainnya, Lala. Dia ternyata berangkat
hari ini dengan menumpangi Rosin.
Saya sengaja memilih Santoso
karena keesokan paginya saya harus menghadiri resepsi pernikahan kawan saya di
bilangan Monas. Maka saya pun mempercayakan pada Santoso yang memang punya
reputasi baik untuk menempatkan para penumpangnya mengucapkan selamat pagi
Jakarta!
14:55 Santoso seri H masuk Jombor
dan hanya menaikkan saya seorang dari deretan agen bis di sebelah selatan. Saat
naik saya belum bisa mengidentifikasi seri H ini, apakah 00 atau 01.
Memasuki kabin, ternyata banyak
penumpang langsiran di kabin seri H ini. Total ¾ dari penumpang yang ada saat
itu adalah penumpang langsiran ke garasi. Bis berhenti sejenak di depan agen
Lestari guna melakukan transaksi. Saya pun teringat kalo ternyata tas selempang
kecil saya tertinggal di agen. Saya ijin sebentar untuk mengambil tas yang
tertinggal. Tak sampai 5 menit saya sudah menempati kabin seri H kembali.
15:08 keluar terminal Jombor di
belakang Maju Lancar seri N JB Hino AK line Wonsa-PG via Temanggung dan PK nano
1526 entah tujuan mana.
Keluar Jombor supir langsiran
langsung menggeber mesin Hino RK ini dengan ganas untuk mengejar ML seri N dan
PK nano di depan. PK nano pun berhasil di over take tanpa perlawanan di depan
Pom Jombor. Tampaknya driver pinggir PK masih belum siap untuk ‘main’. Hehe..
Selanjutnya giliran mengejar si Ijo ML. Terus menguntit ML sejak Denggung dan
akhirnya bisa dilalui ketika berada di kepadatan Tempel.
Selepas melewati ML supir langsir
pun makin menjadi. Namun pada akhirnya kemacetan jua lah yang menyudahi
agresifitas sang supir. Memasuki daerah Sucen mulai macet yang berakhir di
pertigaan Semen. Lepas kemacetan sang supir pun melanjutkan gaya agresifnya
yang sempat terhenti tadi.
15:53 melewati terminal Muntilan
tanpa masuk ke dalamnya.
16:18 masuk garasi Magelang.
Di garasi saya berpindah ke
tempat saya ‘yang sebenarnya’ di seat no 8. Selepas itu saya turun dari kabin
untuk sejenak foto2 dan mengamati armada yang parkir di garasi. Telah bersiap
beberapa armada yang siap mengarungi pantura menuju barat seri N Jetpam, O
1625, E Bunga Pesona, Z kawoel, V1 New Womer, F Joybus 1628, X 1619, dan C
1733. Perpal Jebret HD, Netral, 1514 dan 1552. Kemudian satu per satu armada
menuju barat pun mulai meninggalkan garasi. Diawali oleh Jetpam, V1, Kawoel,
seri F dan seri O.
16:52 exit garasi dan mampir
terminal Tidar. Di sini naik beberapa penumpang dan seorang mba-mba yang
ternyata ‘ditinggal’ seri O. Padahal ketika seri H masuk, seri O tepat berada
di barisan pintu keluar di belakang Kawoel dan duo Handoyo. Ternyata berdasar
penuturan penumpang tersebut, sang agen tempat membeli tiket tak memberi tahu
perihal kedatangan seri O. dan seri O pun meninggalkannya begitu saja.
Lepas kebon polo supir mampir
sejenak di toko oleh-oleh di kiri jalan ruas Magelang-Secang. Saat itulah Bunga
Pesona, Mulyo Indah Scorking 1526, Handoyo New Marco seri G dan Celcius ungu
mendahului seri H ini.
Seri H tidak masuk terminal
Secang. Tidak angkut penumpang juga di sepanjang Secang-Ngadirejo. Sepanjang
Kranggan-Ngadirejo kernet menghubungi kernet seri O agar menunggunya di
Ngadirejo buat transfer penumpang yang ketinggalan. Awalnya kernet seri O minta
di rumah makan saja, tapi pilot seri H bilang supaya di Ngadirejo saja.
Khawatirnya nanti rentang waktu kedatangan O dan H yang terlalu lama membuat si
penumpang tidak sempat makan. Akhirnya tersepakati untuk di Ngadirejo saja.
18:51 Ngadirejo. Oper penumpang
seri O dan sejenak transaksi di agen. Mau beli gorengan tapi males turun dari
kabin. Akhirnya saya ga jadi beli gorengan.
19:01 exit Ngadirejo
19:45 Sukorejo
Sampai di Sukorejo ternyata hape
saya lowbat. Dan ketika menyolokkan ke powerbank yang saya bawa ternyata hanya
tersisa satu strip. Ini pasti gara2 dipake Jikri ngecas aiponnya semalem nih.
Terancam batal buat caper ini mah. Pasrah aja lah kalo begitu.
Lepas Sukorejo hujan mulai turun
dengan intensitas ringan. Meliuk-liuk di kegelapan hutan dari Sukorejo menuju
Weleri. Sesekali bertemu pemukiman warga. Di suatu daerah pemukiman warga
ternyata ada kemacetan. Awalnya saya berpikir ada perbaikan jalan atau
semacamnya. Ternyata di depan ada seri O yang menepi di sebelah kanan dan di
depannya ada Jetpam. Ternyata Jetpam mengalami trobel di tromolnya, kata
kernetnya tromolnya jebol! Waduh, bisa berabe kalo jebolnya pas turunan tuh.
Dan penumpang Jetpam pun diikutkan seri O dan H hingga RM.
Entah sampai pasar Weleri jam
berapa (hape ternyata udah mati), menaikkan seorang sarkawi. Di sini hujan
sudah reda.
20:44 mendarat di Telaga Asri.
Kembali mengoper penumpang seri N yang trobel tadi. Ternyata Kawoel sudah
berubah serinya menjadi seri N. awalnya dari garasi berdinas sebagai seri Z.
saya pun menyempatkan sholat Jamak-Qoshor dan mengambil cemilan di tas.
21:14 take off dari TA paling
akhir dibanding pasukan Siluman Lembah Tidar lainnya. Melihat bangku CD kosong,
saya pun meminta ijin kepada pilot dan kernet untuk menampatinya. Sekaligus
memanfaatkan colokan yang berada di dekatnya. Hehehe…
Menuju tanjakan Plelen seri H
Scania Jowo ini mengambil nafas panjang dulu guna mengarungi tanjakan hingga
beberapa ratus meter ke depan. Di tengah tanjakan Plelen, tiba-tiba ada dim
dari kanan dan meluncurlah NS Scania setra smile lampu pistol menyalip dengan
mudahnya. Ya iyalah, Scania beneran itu mah… -_-
Lepas Plelen terpantau Bunga
Pesona di depan. Sempat konvoi berdua sejenak sebelum akhirnya seri H ini
menyalip sang seri E dari kiri di daerah Subah. Klakson pun dibunyikan sebagai
pertanda salam dari angkatan segarasi. Belum lama mengasapi Bunga Pesona,
ternyata Bejeu B25 menyeset dari kiri dan kemudian meninggalkan seri H ini di
tengah keramaian truk.
Sepanjang Subah-Tulis tak menemui
lawan berarti. Pantura pun juga cenderung sepi. Sampai di daerah tulis 2 armada
berhasil meng-OT seri H ini. Yang pertama adalah PK Nusgem 7875 dan kedua
armadanya Pak Haji yang teridentifikasi sebagai HR 116 ‘New Pholos’ yang saat
itu tampaknya sedang dipiloti oleh Mbah Kijan.
Menjelang kota Batang berhasil
meng-OT Artha Jaya dan seri C. Sebelum alun-alun Batang mengambil 4 sarkawi.
Saat meng-upload sarkawi ini beberapa bis berhasil mendahului seri H ini,
termasuk si seri C tadi.
22:13 Alun-alun Batang. Hujan
deras mulai mengguyur pantura.
Seri H mengarungi pantura di
tengah guyuran hujan yang lebat dengan kecepatan antara 80-90 kpj. Sebelum
Pringsewu seri H ini berhasil meng-OT Nu3 HS 92 dan Ramayana F3. Meski hujan
semakin deras, pilot tetap melajukan bis dengan kecepatan kisaran 80 kpj.
22:51 memasuki lingkar Pemalang
dan sang kernet berpindah ke belakang untuk bobomania. Di lingkar Pemalang ini,
seri H berhasil menyeset dua Rosin dari kanan yang berjalan gontai di tengah
guyuran hujan deras. Keduanya teridentifikasi sebagai Rosin 388 dan 401.
Keduanya berbodikan Jetbus dan bermesin pacu 1626. Tak jauh didepannya
terpantau Ramayana E1 dan Santoso seri C. Tanpa basa basi keduanya berhasil
didahului dari kanan tanpa perlawanan berarti.
Memasuki Tegal kondisi mulai
ramai. Di tengah guyuran hujan deras ternyata hanya seri H ini yang mau
‘berlari’. Sementara bis yang lainnya terkesan ogah-ogahan menerobos hujan.
Benar saja, tak lama memasuki kabupaten Tegal seri H ini berhasil meng-OT Bejeu
L2 dan KD 7078 bersamaan dari kanan. Tak jauh di depannya terpampang bokong seksi
Nusantara Black Pearl Premiere Class berdapur pacu 1626. Tak butuh waktu lama
untuk mendekati armada milik Pak Hans ini. Setelah menempel beberapa waktu,
akhirnya sang NS harus mengakui kedigdayaan seri H ini. Sejak hujan mengguyur
di daerah Batang, belum ada satu pun kendaraan yang berhasil mendahului seri H
ini, termasuk kendaraan pribadi. Mantaaabb!!
Sampai di depan pool Po
Dewantara, terlihat barisan bokong bis dengan kerlap kerlip lampunya di depan.
Sang driver pun berusaha memburu barisan tersebut. Namun usaha tersebut sedikit
terkendala dengan kehadiran bangjo yang menyala merah. Untuk sementara seri H
ikhlas belum mampu mengejar barisan bis tersebut.
Memasuki kota Tegal konvoi bis
tersebut akhirnya terkejar. Dan yang paling belakang teridentifikasi sebagai HR
67 ‘Positif’. Di depannya ada PK 7875 yang ketemu di Subah tadi dan Rosin 464
Jb2 livery Firefox Kuning. PK berhasil diseset kala harus memenuhi kewajibannya
untuk kontrol di suatu deret ruko pertokoan.
23:36 terminal Tegal
23:40 masuk Brebes
Jelang alun2 Brebes berhasil
menempel HR 67 dan bersama-sama meng-OT Rosin dari kiri. Selepas alun2 tetap
berkonvoi bersama 67 dan berhasil menggerayangi Rosin 437 di depan.
Sampai di daerah Wanasari konvoi
bersama dengan Coyo Ultima, Rosin JB2 new livery, 437 dan HR 67. Coyo salah
perhitungan dalam menentukan jalur sehingga berhasil diseset oleh rombongan
konvoi yang ada di belakangnya. Konvoi masih terus berlanjut. Di depan tampak
67 dan 437 berhasil mendahului Rosin
dari kanan. Kemudian tampaklah bokong Rosin di depan layar seri H ini. Ternyata
ini adalah Rosin 472. Rosin 437 dan 472 ini keduanya berkelas Super Executive.
Di daerah Larangan akhirnya Santoso seri H ini berhasil mempecundangi dua Rosin
itu tadi.
00:03 pertigaan Tanjung. Kres
Handoyo seri E arah timur
Memasuki ruas Pejagan di belakang
HR 67. Terpantau HS 214 dan Rosin 461 sedang menepi di pinggir. Tak jauh di
depannya sang driver pun ikut menepikan armadanya guna melakukan pembuangan
emisi :D
Di kala menepi ini beberapa bis
berhasil mendahului. Sebut saja Rosin 472 dan 461, Dieng Indah Scorking 1526,
Prayogo dan Nu3 HS 214. Ketika bis hendak dijalankan kembali, tak jauh di depan
Sumber Alam 352 ikut menepikan diri. Tampaknya area ini menjadi tempat favorit
untuk sekedar membuang emisi para supir ya.. hehehe..
Melesat memasuki ruas tol
Pejagan, hujan kembali mengguyur dengan intensitas tinggi. Namun sang driver
tetap melaju pada kecepatan kisaran 100 kpj di tengah hujan ini. Benar saja,
tak lama kemudian seri H ini berhasil menyusul Prayogo 7128 JB MP yang tadi
mendahului ketika kami sedang menepi. Setelah menyeset Prayogo tampak lagi satu
bokong di depan, yakni Nusantara Black Pearl HS 214 (sepertinya RK8 air sus).
Keduanya melaju beriringan di jalanan basah ini. Konvoi 2 bis ini berhasil menyalip
Rosin 461 dari sebelah kiri.
Bosan terus berada di belakang
bokokng HS 214, akhirnya seri H berhasil meng-OT HS214 dari kiri kala memasuki
KM 258. Masih di KM 258-an, seri H juga berhasil menyeset Rosin 472 yang
berjalan gontai di sisi kanan. Ternyata hujan makin deras dan jarak pandang
makin berkurang. Tapi hal tersebut tak menyurutkan sang driver untuk terus
membejek gas dalam-dalam. Hal ini terbukti dengan keberhasilannya meng-OT semua
kendaran yang berada di depannya selama hujan deras ini berlangsung.
KM252 mulai terlihat kilauan
sinar lampu kendaraan mendekat di kaca spion. Tahu ada yang mendekat sang
driver pun berusaha menambah kecepatan agar posisinya tak diambil alih
kendaraan di belakang. Benar saja, 2 buah truk yang tampak sedang terburu-buru
didahului secara betina dari kiri jalan. Setelah meng-OT truk ternyata
kendaraan di belakang tadi berhasil menyodok ke depan. Dan ternyata yang
meng-OT seri H ini adalah HS 214 tadi. Setelah menyalip kami perlahan HS 214
mulai menjauh. Tampaknya driver HS214 sudah selesai pemanasannya. Hehehe.. kala
ingin tetap menjaga jarak dengan HS214 kami berhasil meng-OT SA 025 RS Evo.
Setelah tiada lawan lagi. Perjalanan mulai membosankan..
00:32 GT Mertapada. Di sini
ketemu HS214, HR 67, en PR New Marco
7450 livery penguin.
Selepas GT ternyata driver makin
panas. Apalagi melihat ada rombongan bis di depannya. Maka bis kembali digeber
untuk mengejar rombongan di depan. Berhasil menyeset PR di KM231. Tepat di
depan rest area 227 HS 214 berhasil diseset dari kiri. Tak lama berselang seri
H ini berhasil menyeset 3 bis sekaligus. HR 67, Rosin 227, dan BE berhasil
dilampaui dengan menggunakan bahu jalan. Apakah cara ini halal? Halal atau
tidak ketika itu sudah jadi kebiasaan maka akan dianggap hal yang biasa.
SA Nucleus digagahi tanpa
perlawanan. Setelah itu taka da lagi lawan yang bisa diajak bermain.
00:44 GT Ciperna
00:53 GT Plumbon. Bertemu dengan
2 NS JB, Raya All New Legacy #617, Bejeu B39 Scorking Lampu Scania Toruing,
Dieng Indah Ungu Scorking 1526.
Jelang exit Palimanan Bejeu
berhasil di-OT. Keluar Palimanan 00:59 tepat di belakang Pemanah Muntilan JB
MP. 2 NS berhasil dilalui kala hendak menepi di kiri jalan. Di jalur pantura
Ramayana kuler berhasil di dahului tanpa basa basi. Setelah itu mengarungi
pantura dengan berkonvoi bersama Raya, DI, dan PR 7059 ‘susukan’.
Tak sabar berada di belakang PR,
sang driver berupaya menyundul PR agar berlari lebih kencang lagi. Gaya jilat
sapi dipergakan sang supir guna memancing sang driver PR. Tak jua ada niatan
baik dari PR untuk menambah kecepatan, akhirnya PR ‘susukan’ di-OT lewat adu
sprint di trek lurus panjang. Sang driver sempat menyejajarkan bisnya dengan PR
untuk beberapa detik sebelum melengang jauh ke depan meninggalkan PR. Terlalu
di belakang PR ternyata membuat Raya dan DI berjarak agak jauh di depan. Tapi
driver tak membiarkan begitu saja. Gas dibejek lebih dalam guna dapat menyusul
2 bis di depan. Akhirnya di daerah Arjawinangun Raya dan DI berhasil disusul.
Berkonvoilah 3 bis ini menyusuri panjangnya pantura malam itu. Di Kertsemaya
konvoi ini berhsil mempecundangi Rosin SE 350 dan SA 1728. Setelah meng-OT 2
kendaraan itu tadi, ternyata Raya dan DI salah jalur hingga posisi puncak
berhasil diambil alih seri H ini. Dari spion terlihat keduanya masih berada di
belakang tetap dalam suasana konvoi. Eh, ternyata tampaknya seri H ini
kebanteren sampe-sampe si Raya dan DI ketinggalan jauh di belakang. :D
Melaju sendiri di depan hingga
akhirnya bertemu rombongan konvoi yang lainnya. Sebelum berhasil mendekati
konvoi di depan seri H ini berhasil meng-OT PR kuler 7653 JB MP dari kanan.
Lepas itu berhasil mendekati konvoi yang teridentifikasi beranggotakan Rosin JB
155, NS dan Ramayana. Konvoi ini berhasil menyeset ALS 155 dari kanan tanpa
perlawanan.
Memasuki wilayah RS Bhayangkara
terjadilah konvoi sekitar 8 bis di depan. Driver sedikit melambatkan
kendaraannya di sini. Hasilnya raya #617, PK nusgem 1526 dan Bejeu B36 berhasil
menyeset ke depan seri H ini tepat di depan Polres Kandanghaur. Konvoi terus
berlanjut dan posisi seri H kali ini tepat berada di belakang PK. Permainan
sein yang jelek dari PK membuat driver sulit membaca kondisi jalan di depannya.
Dan benar saja jelang pasar
eretan ada kejadian di mana saat PK memasang lampu hazard sambil pasang badan
ke kanan (bukan sein) karena ada truk yang
perpal di kiri jalan membuat driver seri H ini hampir nyelonong gitu aja
nyeruduk truk perpal tersebut. Untung saja sang driver dengan sigap menginjak
pedal rem hingga kres pun dapat dihindari.
Lepas dari insiden tersebut
ternyata malah membuat sang driver makin menggila. Kendaraan yang lain pun
digagahi tanpa ampun. Tercatat OBL 1661 New Marco, MK Scor X, Malino Putra Hino
RG, Sinjay 86RA, MK JB 1626 dan Rosin 155 pun jadi korban keganasan seri H
bertenaga 260HP dari kerajaan Hino ini.
02:17 UUN dilewati begitu saja.
Di Pusakanegara berhasil menyusul
Raya dan menyalipnya dari kiri kala adu sprint di trek lurus. Setelah Raya
korban selanjutnya pun bertumbangan. SA Nucleus AC eko dan Ramayana Ventura
1719 berhasil didahului tanpa harus membuang banyak waktu. Di kejauhan tampak
bokong warna ungu milik Nusantara Signature Class. NS tersebut pun diburu oleh
seri H ini untuk dijadikan korban selanjutnya. Dan benar saja setelah beberapa
waktu berada di belakang NS akhirnya sampai di FO Pamanukan NS Siganture Class
1615 tersebut berhasil di asapi kala susah payah menyantap tanjakan FO
tersebut.
Lepas FO Pamanukan seri H tetap
mengganas dengan berhasil mempecundangi Putri Jaya AC12 Discovery Hino AK dan
Alvin Jaya tourista. Lepas menyalip 2 bis itu tadi tampak di depan OBL dan KD
sedang berebut singgasana dengan mengandalkan adu sprint. Tak ingin hanya
menjadi penonton seri H ini pun mendekati keduanya yang kemudian
beridentitaskan KD Lola1 dan OBL Kenthunk. Memasuki Sukamandi tampaknya driver
bosan hanya melihat sodok-sodokan yang diperagakan keduanya, seri H ini pun
akhirnya mengambil inisiatif untuk ikut serta dalam perebutan singgasana
tersebut. Sekali dim KD berhasil di-OT dari kiri dengan adu sprint yang cukup
lama. Tak lama berselang OBL pun juga digusur dari singgasana untuk mengakui
kedigdayaan seri H ini.
Memasuki Jatisari, Patokbesi
berhasil meng-OT SInjay 52ZX dan SA Legacy LE 1539. Menjelang Jomin terdapat
kemacetan panjang yang dikarenakan pertemuan dua ruas jalur. Tak ingin berlama-lama
di kemacetan, driver pun berinisiatif untuk buka jalur bersama HR 54 ‘Baby
Alien’. Beberapa SA, Sinjay, ALS, Harjay hanya mampu memandangi 2 armada babat
pantura ini mengambil jalur lawan.
03:10 memasuki SImpang Jomin.
Lepas Jomin ternyata bis diarahkan menuju Cikopo. Jalan menuju Cikopo lancer
jaya hingga akhirnya memasuki GT Cikopo pkl 03:19.
Selepas memasuki GT Cikopo bis
dipinggirkan sejenak di kiri jalan, beberapa ratus meter jelang rest area.
Driver kembali melakukan pembuangan emisi di sini. Sampai di sini sbenarnya
mata saya udah cukup sayup-sayup. Tapi mengingat titik pemberhentian saya Pasar
Rebo tak lama lagi, saya pun mengurungkan niat saya untuk merem. Nanggung
banget soalnya.
Di Tol Japek ini driver berhasil
meng-OT armadanya Pak Haji Haryanto HR 129 RN285 yang melaju tak cukup cepat di
jalur kanan. Kemudian berturut Dedy Jaya dan KD setra marco jadi korban seri H
Siluman Lembah Tidar ini. Saat lagi manteng di kecepatan 100kpj tiba-tiba
Budiman Pangandaran 1526 berhasil menyeset dari kiri dan kemudian makin menjauh
dari pandangan. Tak ingin kejadian diseset BUdiman terulang, driver pun
berusaha untuk melajukan bisnya lebih cepat. Terbukti Damri 4455, Patriot
parwis Jetliner, PK 7499, SA 1701, OBL SE Jogja, Sinjay 74RA berhasil didahului
dengan gaya mosak masik kanan kiri memanfaatkan lebar jalan tol.
03:53 GT Cikarang Utama
Lepas GT CIkarut kembali berhasil
menggagahi SA 1611, KD 7008, ML seri C, dan SA 1413. Kernet mulai kembali lagi
ke posisinya di depan.
04:08 masuk GT Cikunir. Saya
kembali ke kursi untuk menyiapkan barang bawaan. Di JORR ini seri H juga
berhasil mengakuisisi beberapar bis dari jarak pandangnya. Tapi saya tak sempat
mencatatnya. Tak berlama-lama mengarungi JORR akhirnya 04:19 landing Pasar
Rebo.
Sebelum turun dari kabin saya pun
mengucapkan terima kasih kepada kernet dan driver atas perjalanan malam ini.
Ini adalah rekor terbaik saya sampai di Jakarta dalam kurun waktu setahun
terakhir. Terkahir rekornya dipegang oleh Handoyo yang berhasil menempatkan
saya di Pasar Rebo jam setengah 5 lewat (padahal angkatan jam 2 dari Jombor).
Memang Santoso bener-bener Sang
Siluman Lembah Tidar. Mampu menjawab keraguan kala dituntut harus sampai
Jakarta sepagi mungkin. Saya pun tersenyum puas dalam perjalanan pulang. Siap
untuk menghadiri prosesi nikah kawan saya pagi ini. Maju terus Santoso!!
*maaf, lupa nama drivernya
Santoso Seri H AA 1701 CA
Hanya orang bodoh yg percaya dengan jalan togel
BalasHapusKAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
BalasHapusKAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.