Rabu, 18 Maret 2015

Melesat di Tengah Hujan Bersama Santoso Seri H

Rabu, 11 Maret 2015
Siang ini hendak ke Jombor guna memastikan ketersediaan seat depan Murni Jaya yang hari Minggu lalu sudah saya koordinasikan dengan Mas Sholeh, selaku agen langganan saya di Jombor.
Tiba-tiba batal karena ada beberapa urusan yang harus diselesaikan sampai sore. Okelah, nanti go show aja buat hari Jumat, begitu pikir saya.

… time skip …

Jumat, 13 Maret 2015
Siang itu cuaca Jogja cukup terik. Bulir keringat pun mengalir kala mengiringi kepulangan saya dari Masjid selepas sholat Jumat. Sesampainya di kontrakan batin masih tertuju pada niatan awal yang hendak menumpaki Murni Jaya agar bisa sampai Jakarta sepagi mungkin. Dan juga untuk mencari pengalaman baru menaiki bis trayek Jogja-Jakarta. Karena dari semua bis yang punya trayek ini, hanya Murni Jaya dan Damri yang belum sempat saya cicipi.
13:35 sudah berada di halte trans Jogja Manggung, menanti kedatangan trayek 2A yang akan mengantarkan saya ke Jombor.
Armada 2A yang saya tunggu cukup lama, sekalinya ada kondisinya pun penuh penumpang. Sehingga hanya menaikkan 1 atau 2 penumpang saja dari halte Manggung ini. Dan saya pun memilih bersabar. Namun ternyata kondisi ini berlangsung cukup lama. Hingga pukul 14:15 saya masih berada di halte Manggung. Seketika itu pula saya merasa pupus untuk bisa mencicipi MJ ke Jakarta.
Dalam posisi masih di halte Manggung, sasaran tunggangan pun saya alihkan ke Santoso seri H karena memiliki reputasi yang bagus ketika mengantarkan saya ke Jogja maupun ke Jakarta. Selain itu karena udah lama saya ga naik armada Hino.
14:25 Akhirnya saya pun menghubungi kawan saya Ridho, untuk mengantarkan saya ke Jombor. Tak lebih dari 10 menit Ridho pun datang dan mengantarkan saya menuju Jombor.
14:41 saya menapakkan kaki di Jombor dan ucapkan terima kasih kepada Ridho. Langsung menuju agen langganan, Mas Sholeh.
Sampai di agen Mas Sholehnya nggak ada di TKP, saya pun meluncur ke agen tempat adiknya, Mas Taufik, dan bertanya perihal keberadaan Mas Sholeh. Ternyata Mas Sholeh lagi makan. Saya pun memutuskan pesen di Mas Taufik aja. Tanpa basa basi saya minta dipesenkan Santoso seri H. kemudian Mas Taufik sibuk menghubungi mahluk di seberang sana dan mengatakan ada seat no 8. Okelah, baris kedua gapapa, saya putuskan untuk mengambil seat tersebut dengan menebusnya dengan harga 180K.
Selepas transaksi saya mengamati jalur keberangkatan Patas Jogja-Semarang. Di sana terparkir Nusantara NewTrav AP dan Ramayana Ventura MP. Pada saat sedang mengamati NS saya melihat kawan saya, Fina, yang beberapa hari sebelumnya bertanya mengenai bis yang mengarah ke Jababeka. Dia diantar oleh kawan saya yang lainnya, Lala. Dia ternyata berangkat hari ini dengan menumpangi Rosin.
Saya sengaja memilih Santoso karena keesokan paginya saya harus menghadiri resepsi pernikahan kawan saya di bilangan Monas. Maka saya pun mempercayakan pada Santoso yang memang punya reputasi baik untuk menempatkan para penumpangnya mengucapkan selamat pagi Jakarta!
14:55 Santoso seri H masuk Jombor dan hanya menaikkan saya seorang dari deretan agen bis di sebelah selatan. Saat naik saya belum bisa mengidentifikasi seri H ini, apakah 00 atau 01.
Memasuki kabin, ternyata banyak penumpang langsiran di kabin seri H ini. Total ¾ dari penumpang yang ada saat itu adalah penumpang langsiran ke garasi. Bis berhenti sejenak di depan agen Lestari guna melakukan transaksi. Saya pun teringat kalo ternyata tas selempang kecil saya tertinggal di agen. Saya ijin sebentar untuk mengambil tas yang tertinggal. Tak sampai 5 menit saya sudah menempati kabin seri H kembali.
15:08 keluar terminal Jombor di belakang Maju Lancar seri N JB Hino AK line Wonsa-PG via Temanggung dan PK nano 1526 entah tujuan mana.
Keluar Jombor supir langsiran langsung menggeber mesin Hino RK ini dengan ganas untuk mengejar ML seri N dan PK nano di depan. PK nano pun berhasil di over take tanpa perlawanan di depan Pom Jombor. Tampaknya driver pinggir PK masih belum siap untuk ‘main’. Hehe.. Selanjutnya giliran mengejar si Ijo ML. Terus menguntit ML sejak Denggung dan akhirnya bisa dilalui ketika berada di kepadatan Tempel.
Selepas melewati ML supir langsir pun makin menjadi. Namun pada akhirnya kemacetan jua lah yang menyudahi agresifitas sang supir. Memasuki daerah Sucen mulai macet yang berakhir di pertigaan Semen. Lepas kemacetan sang supir pun melanjutkan gaya agresifnya yang sempat terhenti tadi.
15:53 melewati terminal Muntilan tanpa masuk ke dalamnya.
16:18 masuk garasi Magelang.
Di garasi saya berpindah ke tempat saya ‘yang sebenarnya’ di seat no 8. Selepas itu saya turun dari kabin untuk sejenak foto2 dan mengamati armada yang parkir di garasi. Telah bersiap beberapa armada yang siap mengarungi pantura menuju barat seri N Jetpam, O 1625, E Bunga Pesona, Z kawoel, V1 New Womer, F Joybus 1628, X 1619, dan C 1733. Perpal Jebret HD, Netral, 1514 dan 1552. Kemudian satu per satu armada menuju barat pun mulai meninggalkan garasi. Diawali oleh Jetpam, V1, Kawoel, seri F dan seri O.



16:52 exit garasi dan mampir terminal Tidar. Di sini naik beberapa penumpang dan seorang mba-mba yang ternyata ‘ditinggal’ seri O. Padahal ketika seri H masuk, seri O tepat berada di barisan pintu keluar di belakang Kawoel dan duo Handoyo. Ternyata berdasar penuturan penumpang tersebut, sang agen tempat membeli tiket tak memberi tahu perihal kedatangan seri O. dan seri O pun meninggalkannya begitu saja.
Lepas kebon polo supir mampir sejenak di toko oleh-oleh di kiri jalan ruas Magelang-Secang. Saat itulah Bunga Pesona, Mulyo Indah Scorking 1526, Handoyo New Marco seri G dan Celcius ungu mendahului seri H ini.
Seri H tidak masuk terminal Secang. Tidak angkut penumpang juga di sepanjang Secang-Ngadirejo. Sepanjang Kranggan-Ngadirejo kernet menghubungi kernet seri O agar menunggunya di Ngadirejo buat transfer penumpang yang ketinggalan. Awalnya kernet seri O minta di rumah makan saja, tapi pilot seri H bilang supaya di Ngadirejo saja. Khawatirnya nanti rentang waktu kedatangan O dan H yang terlalu lama membuat si penumpang tidak sempat makan. Akhirnya tersepakati untuk di Ngadirejo saja.
18:51 Ngadirejo. Oper penumpang seri O dan sejenak transaksi di agen. Mau beli gorengan tapi males turun dari kabin. Akhirnya saya ga jadi beli gorengan.
19:01 exit Ngadirejo
19:45 Sukorejo
Sampai di Sukorejo ternyata hape saya lowbat. Dan ketika menyolokkan ke powerbank yang saya bawa ternyata hanya tersisa satu strip. Ini pasti gara2 dipake Jikri ngecas aiponnya semalem nih. Terancam batal buat caper ini mah. Pasrah aja lah kalo begitu.
Lepas Sukorejo hujan mulai turun dengan intensitas ringan. Meliuk-liuk di kegelapan hutan dari Sukorejo menuju Weleri. Sesekali bertemu pemukiman warga. Di suatu daerah pemukiman warga ternyata ada kemacetan. Awalnya saya berpikir ada perbaikan jalan atau semacamnya. Ternyata di depan ada seri O yang menepi di sebelah kanan dan di depannya ada Jetpam. Ternyata Jetpam mengalami trobel di tromolnya, kata kernetnya tromolnya jebol! Waduh, bisa berabe kalo jebolnya pas turunan tuh. Dan penumpang Jetpam pun diikutkan seri O dan H hingga RM.
Entah sampai pasar Weleri jam berapa (hape ternyata udah mati), menaikkan seorang sarkawi. Di sini hujan sudah reda.
20:44 mendarat di Telaga Asri. Kembali mengoper penumpang seri N yang trobel tadi. Ternyata Kawoel sudah berubah serinya menjadi seri N. awalnya dari garasi berdinas sebagai seri Z. saya pun menyempatkan sholat Jamak-Qoshor dan mengambil cemilan di tas.
21:14 take off dari TA paling akhir dibanding pasukan Siluman Lembah Tidar lainnya. Melihat bangku CD kosong, saya pun meminta ijin kepada pilot dan kernet untuk menampatinya. Sekaligus memanfaatkan colokan yang berada di dekatnya. Hehehe…
Menuju tanjakan Plelen seri H Scania Jowo ini mengambil nafas panjang dulu guna mengarungi tanjakan hingga beberapa ratus meter ke depan. Di tengah tanjakan Plelen, tiba-tiba ada dim dari kanan dan meluncurlah NS Scania setra smile lampu pistol menyalip dengan mudahnya. Ya iyalah, Scania beneran itu mah… -_-
Lepas Plelen terpantau Bunga Pesona di depan. Sempat konvoi berdua sejenak sebelum akhirnya seri H ini menyalip sang seri E dari kiri di daerah Subah. Klakson pun dibunyikan sebagai pertanda salam dari angkatan segarasi. Belum lama mengasapi Bunga Pesona, ternyata Bejeu B25 menyeset dari kiri dan kemudian meninggalkan seri H ini di tengah keramaian truk.
Sepanjang Subah-Tulis tak menemui lawan berarti. Pantura pun juga cenderung sepi. Sampai di daerah tulis 2 armada berhasil meng-OT seri H ini. Yang pertama adalah PK Nusgem 7875 dan kedua armadanya Pak Haji yang teridentifikasi sebagai HR 116 ‘New Pholos’ yang saat itu tampaknya sedang dipiloti oleh Mbah Kijan.
Menjelang kota Batang berhasil meng-OT Artha Jaya dan seri C. Sebelum alun-alun Batang mengambil 4 sarkawi. Saat meng-upload sarkawi ini beberapa bis berhasil mendahului seri H ini, termasuk si seri C tadi.
22:13 Alun-alun Batang. Hujan deras mulai mengguyur pantura.
Seri H mengarungi pantura di tengah guyuran hujan yang lebat dengan kecepatan antara 80-90 kpj. Sebelum Pringsewu seri H ini berhasil meng-OT Nu3 HS 92 dan Ramayana F3. Meski hujan semakin deras, pilot tetap melajukan bis dengan kecepatan kisaran 80 kpj.
22:51 memasuki lingkar Pemalang dan sang kernet berpindah ke belakang untuk bobomania. Di lingkar Pemalang ini, seri H berhasil menyeset dua Rosin dari kanan yang berjalan gontai di tengah guyuran hujan deras. Keduanya teridentifikasi sebagai Rosin 388 dan 401. Keduanya berbodikan Jetbus dan bermesin pacu 1626. Tak jauh didepannya terpantau Ramayana E1 dan Santoso seri C. Tanpa basa basi keduanya berhasil didahului dari kanan tanpa perlawanan berarti.
Memasuki Tegal kondisi mulai ramai. Di tengah guyuran hujan deras ternyata hanya seri H ini yang mau ‘berlari’. Sementara bis yang lainnya terkesan ogah-ogahan menerobos hujan. Benar saja, tak lama memasuki kabupaten Tegal seri H ini berhasil meng-OT Bejeu L2 dan KD 7078 bersamaan dari kanan. Tak jauh di depannya terpampang bokong seksi Nusantara Black Pearl Premiere Class berdapur pacu 1626. Tak butuh waktu lama untuk mendekati armada milik Pak Hans ini. Setelah menempel beberapa waktu, akhirnya sang NS harus mengakui kedigdayaan seri H ini. Sejak hujan mengguyur di daerah Batang, belum ada satu pun kendaraan yang berhasil mendahului seri H ini, termasuk kendaraan pribadi. Mantaaabb!!
Sampai di depan pool Po Dewantara, terlihat barisan bokong bis dengan kerlap kerlip lampunya di depan. Sang driver pun berusaha memburu barisan tersebut. Namun usaha tersebut sedikit terkendala dengan kehadiran bangjo yang menyala merah. Untuk sementara seri H ikhlas belum mampu mengejar barisan bis tersebut.
Memasuki kota Tegal konvoi bis tersebut akhirnya terkejar. Dan yang paling belakang teridentifikasi sebagai HR 67 ‘Positif’. Di depannya ada PK 7875 yang ketemu di Subah tadi dan Rosin 464 Jb2 livery Firefox Kuning. PK berhasil diseset kala harus memenuhi kewajibannya untuk kontrol di suatu deret ruko pertokoan.
23:36 terminal Tegal
23:40 masuk Brebes
Jelang alun2 Brebes berhasil menempel HR 67 dan bersama-sama meng-OT Rosin dari kiri. Selepas alun2 tetap berkonvoi bersama 67 dan berhasil menggerayangi Rosin 437 di depan.
Sampai di daerah Wanasari konvoi bersama dengan Coyo Ultima, Rosin JB2 new livery, 437 dan HR 67. Coyo salah perhitungan dalam menentukan jalur sehingga berhasil diseset oleh rombongan konvoi yang ada di belakangnya. Konvoi masih terus berlanjut. Di depan tampak 67  dan 437 berhasil mendahului Rosin dari kanan. Kemudian tampaklah bokong Rosin di depan layar seri H ini. Ternyata ini adalah Rosin 472. Rosin 437 dan 472 ini keduanya berkelas Super Executive. Di daerah Larangan akhirnya Santoso seri H ini berhasil mempecundangi dua Rosin itu tadi.
00:03 pertigaan Tanjung. Kres Handoyo seri E arah timur
Memasuki ruas Pejagan di belakang HR 67. Terpantau HS 214 dan Rosin 461 sedang menepi di pinggir. Tak jauh di depannya sang driver pun ikut menepikan armadanya guna melakukan pembuangan emisi :D
Di kala menepi ini beberapa bis berhasil mendahului. Sebut saja Rosin 472 dan 461, Dieng Indah Scorking 1526, Prayogo dan Nu3 HS 214. Ketika bis hendak dijalankan kembali, tak jauh di depan Sumber Alam 352 ikut menepikan diri. Tampaknya area ini menjadi tempat favorit untuk sekedar membuang emisi para supir ya.. hehehe..
Melesat memasuki ruas tol Pejagan, hujan kembali mengguyur dengan intensitas tinggi. Namun sang driver tetap melaju pada kecepatan kisaran 100 kpj di tengah hujan ini. Benar saja, tak lama kemudian seri H ini berhasil menyusul Prayogo 7128 JB MP yang tadi mendahului ketika kami sedang menepi. Setelah menyeset Prayogo tampak lagi satu bokong di depan, yakni Nusantara Black Pearl HS 214 (sepertinya RK8 air sus). Keduanya melaju beriringan di jalanan basah ini. Konvoi 2 bis ini berhasil menyalip Rosin 461 dari sebelah kiri.
Bosan terus berada di belakang bokokng HS 214, akhirnya seri H berhasil meng-OT HS214 dari kiri kala memasuki KM 258. Masih di KM 258-an, seri H juga berhasil menyeset Rosin 472 yang berjalan gontai di sisi kanan. Ternyata hujan makin deras dan jarak pandang makin berkurang. Tapi hal tersebut tak menyurutkan sang driver untuk terus membejek gas dalam-dalam. Hal ini terbukti dengan keberhasilannya meng-OT semua kendaran yang berada di depannya selama hujan deras ini berlangsung.
KM252 mulai terlihat kilauan sinar lampu kendaraan mendekat di kaca spion. Tahu ada yang mendekat sang driver pun berusaha menambah kecepatan agar posisinya tak diambil alih kendaraan di belakang. Benar saja, 2 buah truk yang tampak sedang terburu-buru didahului secara betina dari kiri jalan. Setelah meng-OT truk ternyata kendaraan di belakang tadi berhasil menyodok ke depan. Dan ternyata yang meng-OT seri H ini adalah HS 214 tadi. Setelah menyalip kami perlahan HS 214 mulai menjauh. Tampaknya driver HS214 sudah selesai pemanasannya. Hehehe.. kala ingin tetap menjaga jarak dengan HS214 kami berhasil meng-OT SA 025 RS Evo. Setelah tiada lawan lagi. Perjalanan mulai membosankan..
00:32 GT Mertapada. Di sini ketemu HS214, HR 67, en PR New Marco  7450 livery penguin.
Selepas GT ternyata driver makin panas. Apalagi melihat ada rombongan bis di depannya. Maka bis kembali digeber untuk mengejar rombongan di depan. Berhasil menyeset PR di KM231. Tepat di depan rest area 227 HS 214 berhasil diseset dari kiri. Tak lama berselang seri H ini berhasil menyeset 3 bis sekaligus. HR 67, Rosin 227, dan BE berhasil dilampaui dengan menggunakan bahu jalan. Apakah cara ini halal? Halal atau tidak ketika itu sudah jadi kebiasaan maka akan dianggap hal yang biasa.
SA Nucleus digagahi tanpa perlawanan. Setelah itu taka da lagi lawan yang bisa diajak bermain.
00:44 GT Ciperna
00:53 GT Plumbon. Bertemu dengan 2 NS JB, Raya All New Legacy #617, Bejeu B39 Scorking Lampu Scania Toruing, Dieng Indah Ungu Scorking 1526.
Jelang exit Palimanan Bejeu berhasil di-OT. Keluar Palimanan 00:59 tepat di belakang Pemanah Muntilan JB MP. 2 NS berhasil dilalui kala hendak menepi di kiri jalan. Di jalur pantura Ramayana kuler berhasil di dahului tanpa basa basi. Setelah itu mengarungi pantura dengan berkonvoi bersama Raya, DI, dan PR 7059 ‘susukan’.
Tak sabar berada di belakang PR, sang driver berupaya menyundul PR agar berlari lebih kencang lagi. Gaya jilat sapi dipergakan sang supir guna memancing sang driver PR. Tak jua ada niatan baik dari PR untuk menambah kecepatan, akhirnya PR ‘susukan’ di-OT lewat adu sprint di trek lurus panjang. Sang driver sempat menyejajarkan bisnya dengan PR untuk beberapa detik sebelum melengang jauh ke depan meninggalkan PR. Terlalu di belakang PR ternyata membuat Raya dan DI berjarak agak jauh di depan. Tapi driver tak membiarkan begitu saja. Gas dibejek lebih dalam guna dapat menyusul 2 bis di depan. Akhirnya di daerah Arjawinangun Raya dan DI berhasil disusul. Berkonvoilah 3 bis ini menyusuri panjangnya pantura malam itu. Di Kertsemaya konvoi ini berhsil mempecundangi Rosin SE 350 dan SA 1728. Setelah meng-OT 2 kendaraan itu tadi, ternyata Raya dan DI salah jalur hingga posisi puncak berhasil diambil alih seri H ini. Dari spion terlihat keduanya masih berada di belakang tetap dalam suasana konvoi. Eh, ternyata tampaknya seri H ini kebanteren sampe-sampe si Raya dan DI ketinggalan jauh di belakang. :D
Melaju sendiri di depan hingga akhirnya bertemu rombongan konvoi yang lainnya. Sebelum berhasil mendekati konvoi di depan seri H ini berhasil meng-OT PR kuler 7653 JB MP dari kanan. Lepas itu berhasil mendekati konvoi yang teridentifikasi beranggotakan Rosin JB 155, NS dan Ramayana. Konvoi ini berhasil menyeset ALS 155 dari kanan tanpa perlawanan.
Memasuki wilayah RS Bhayangkara terjadilah konvoi sekitar 8 bis di depan. Driver sedikit melambatkan kendaraannya di sini. Hasilnya raya #617, PK nusgem 1526 dan Bejeu B36 berhasil menyeset ke depan seri H ini tepat di depan Polres Kandanghaur. Konvoi terus berlanjut dan posisi seri H kali ini tepat berada di belakang PK. Permainan sein yang jelek dari PK membuat driver sulit membaca kondisi jalan di depannya.
Dan benar saja jelang pasar eretan ada kejadian di mana saat PK memasang lampu hazard sambil pasang badan ke kanan (bukan sein) karena ada truk yang  perpal di kiri jalan membuat driver seri H ini hampir nyelonong gitu aja nyeruduk truk perpal tersebut. Untung saja sang driver dengan sigap menginjak pedal rem hingga kres pun dapat dihindari.
Lepas dari insiden tersebut ternyata malah membuat sang driver makin menggila. Kendaraan yang lain pun digagahi tanpa ampun. Tercatat OBL 1661 New Marco, MK Scor X, Malino Putra Hino RG, Sinjay 86RA, MK JB 1626 dan Rosin 155 pun jadi korban keganasan seri H bertenaga 260HP dari kerajaan Hino ini.
02:17 UUN dilewati begitu saja.
Di Pusakanegara berhasil menyusul Raya dan menyalipnya dari kiri kala adu sprint di trek lurus. Setelah Raya korban selanjutnya pun bertumbangan. SA Nucleus AC eko dan Ramayana Ventura 1719 berhasil didahului tanpa harus membuang banyak waktu. Di kejauhan tampak bokong warna ungu milik Nusantara Signature Class. NS tersebut pun diburu oleh seri H ini untuk dijadikan korban selanjutnya. Dan benar saja setelah beberapa waktu berada di belakang NS akhirnya sampai di FO Pamanukan NS Siganture Class 1615 tersebut berhasil di asapi kala susah payah menyantap tanjakan FO tersebut.
Lepas FO Pamanukan seri H tetap mengganas dengan berhasil mempecundangi Putri Jaya AC12 Discovery Hino AK dan Alvin Jaya tourista. Lepas menyalip 2 bis itu tadi tampak di depan OBL dan KD sedang berebut singgasana dengan mengandalkan adu sprint. Tak ingin hanya menjadi penonton seri H ini pun mendekati keduanya yang kemudian beridentitaskan KD Lola1 dan OBL Kenthunk. Memasuki Sukamandi tampaknya driver bosan hanya melihat sodok-sodokan yang diperagakan keduanya, seri H ini pun akhirnya mengambil inisiatif untuk ikut serta dalam perebutan singgasana tersebut. Sekali dim KD berhasil di-OT dari kiri dengan adu sprint yang cukup lama. Tak lama berselang OBL pun juga digusur dari singgasana untuk mengakui kedigdayaan seri H ini.
Memasuki Jatisari, Patokbesi berhasil meng-OT SInjay 52ZX dan SA Legacy LE 1539. Menjelang Jomin terdapat kemacetan panjang yang dikarenakan pertemuan dua ruas jalur. Tak ingin berlama-lama di kemacetan, driver pun berinisiatif untuk buka jalur bersama HR 54 ‘Baby Alien’. Beberapa SA, Sinjay, ALS, Harjay hanya mampu memandangi 2 armada babat pantura ini mengambil jalur lawan.
03:10 memasuki SImpang Jomin. Lepas Jomin ternyata bis diarahkan menuju Cikopo. Jalan menuju Cikopo lancer jaya hingga akhirnya memasuki GT Cikopo pkl 03:19.
Selepas memasuki GT Cikopo bis dipinggirkan sejenak di kiri jalan, beberapa ratus meter jelang rest area. Driver kembali melakukan pembuangan emisi di sini. Sampai di sini sbenarnya mata saya udah cukup sayup-sayup. Tapi mengingat titik pemberhentian saya Pasar Rebo tak lama lagi, saya pun mengurungkan niat saya untuk merem. Nanggung banget soalnya.
Di Tol Japek ini driver berhasil meng-OT armadanya Pak Haji Haryanto HR 129 RN285 yang melaju tak cukup cepat di jalur kanan. Kemudian berturut Dedy Jaya dan KD setra marco jadi korban seri H Siluman Lembah Tidar ini. Saat lagi manteng di kecepatan 100kpj tiba-tiba Budiman Pangandaran 1526 berhasil menyeset dari kiri dan kemudian makin menjauh dari pandangan. Tak ingin kejadian diseset BUdiman terulang, driver pun berusaha untuk melajukan bisnya lebih cepat. Terbukti Damri 4455, Patriot parwis Jetliner, PK 7499, SA 1701, OBL SE Jogja, Sinjay 74RA berhasil didahului dengan gaya mosak masik kanan kiri memanfaatkan lebar jalan tol.
03:53 GT Cikarang Utama
Lepas GT CIkarut kembali berhasil menggagahi SA 1611, KD 7008, ML seri C, dan SA 1413. Kernet mulai kembali lagi ke posisinya di depan.
04:08 masuk GT Cikunir. Saya kembali ke kursi untuk menyiapkan barang bawaan. Di JORR ini seri H juga berhasil mengakuisisi beberapar bis dari jarak pandangnya. Tapi saya tak sempat mencatatnya. Tak berlama-lama mengarungi JORR akhirnya 04:19 landing Pasar Rebo.
Sebelum turun dari kabin saya pun mengucapkan terima kasih kepada kernet dan driver atas perjalanan malam ini. Ini adalah rekor terbaik saya sampai di Jakarta dalam kurun waktu setahun terakhir. Terkahir rekornya dipegang oleh Handoyo yang berhasil menempatkan saya di Pasar Rebo jam setengah 5 lewat (padahal angkatan jam 2 dari Jombor).
Memang Santoso bener-bener Sang Siluman Lembah Tidar. Mampu menjawab keraguan kala dituntut harus sampai Jakarta sepagi mungkin. Saya pun tersenyum puas dalam perjalanan pulang. Siap untuk menghadiri prosesi nikah kawan saya pagi ini. Maju terus Santoso!!


*maaf, lupa nama drivernya

Santoso Seri H AA 1701 CA

2 komentar:

  1. Hanya orang bodoh yg percaya dengan jalan togel

    BalasHapus
  2. KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.

    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.


    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.


    BalasHapus